Bersujudlah, Saat Dunia Terasa Terbalik


PELITA MAJALENGKA - 
Untukmu, Pemuda yang Sedang Lelah Menjalani Hidup

Pernahkah kamu merasa dunia seperti memunggungimu? Segala hal yang kamu usahakan, seperti sia-sia. Doa yang kamu panjatkan, seakan tak sampai ke langit. Hidup yang kamu jalani, malah terasa makin sempit, makin gelap, makin menyakitkan. Saat teman mulai menjauh, keluarga tak paham, dan masa depan terlihat seperti kabut pekat. Lalu kamu bertanya dalam hati, “Apa gunanya semua ini?”

Saat dunia terasa terbalik, bersujudlah.

Ya, bersujud. Letakkan keningmu di tanah. Hapus semua topeng, lepaskan segala ambisi, dan biarkan air matamu tumpah dalam diam. Karena di situlah tempat terbaik untuk memulainya kembali: di titik terendah, di hadapan Yang Maha Tinggi.

Sujud: Tempat Paling Dekat dengan Allah

Rasulullah SAW bersabda, “Keadaan paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya.” (HR. Muslim)

Di saat kamu merasa tak dimengerti oleh siapa pun, Allah memahamimu tanpa kamu harus menjelaskan. Di saat kamu tidak tahu harus berkata apa dalam doa, air matamu sudah cukup berbicara di hadapan-Nya. Dan tahukah kamu? Allah tidak pernah menolak hamba yang datang dengan hati hancur dan penuh harap. Ia Maha Mendengar, Maha Menjawab, Maha Mengangkat.

Mungkin kamu sedang kecewa karena rencana tidak berjalan sesuai keinginan. Gagal masuk universitas impian. Cinta yang kandas. Keluarga yang hancur. Masa lalu yang terus menghantui. Hidup ini memang tak selalu ramah. Tapi dunia yang terbalik bukan pertanda bahwa Allah meninggalkanmu. Kadang, justru di situlah Allah sedang mendekat. Ia ingin kamu kembali. Ia rindu suaramu dalam tangis sujud malam. Ia menunggumu—di sepertiga malam, di antara sunyi yang jarang kamu datangi.

Gen Z, Waktumu Tak Panjang

Kamu mungkin berpikir, "Aku masih muda. Masih panjang waktuku." Tapi bukankah pemuda yang wafat dalam husnul khatimah itu juga pernah berpikir bahwa ia masih punya waktu? Tak ada yang tahu ajal. Dan kamu adalah generasi yang disiapkan Allah untuk tugas besar. Bukan cuma viral di dunia, tapi bermakna untuk akhirat. Maka ketika dunia terasa berat, jangan tenggelam. Bersujudlah. Mengadulah. Mintalah kekuatan yang tak bisa kamu dapatkan dari manusia mana pun.

Kamu boleh mencari pelarian ke musik, game, liburan, atau media sosial. Tapi itu semua hanya menunda rasa sakit. Luka di hati tak akan sembuh dengan scroll TikTok atau cari validasi dari Instagram. Luka hati hanya bisa sembuh dengan cahaya dari langit. Dan cahaya itu turun… saat kamu bersujud.

Sujud adalah tempat di mana ego luluh, hati tunduk, dan jiwa kembali disambungkan dengan Pemiliknya. Tak ada tempat yang lebih indah dari tanah tempat sujud, ketika hati sedang karam. Di sanalah ada ketenangan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan dengan air mata.

Kamu Tak Sendiri

Banyak remaja dan pemuda sepertimu sedang bergulat dengan rasa gagal, cemas, depresi, kehilangan arah. Jangan malu merasa lelah. Tapi jangan berhenti di sana. Jangan menyerah. Karena Allah tidak menilai hasilmu secepat dunia menilaimu. Allah melihat proses. Allah melihat sujudmu yang diam-diam. Allah tahu tangis yang kamu sembunyikan. Dan itu cukup untuk membuka langit pertolongan-Nya.

Lihatlah para sahabat Nabi yang muda-muda: Usamah bin Zaid, 17 tahun memimpin pasukan besar. Ali bin Abi Thalib, remaja yang tidur di ranjang Nabi saat malam hijrah. Mus'ab bin Umair, pemuda tampan dan kaya yang meninggalkan segalanya demi Islam. Mereka kuat bukan karena badan mereka kekar, tapi karena hati mereka bersujud dalam setiap kesulitan.

Kalau mereka bisa, kenapa kamu tidak?

Kadang, kamu tak perlu kata-kata. Cukup air mata. Cukup kening di atas sajadah. Biarlah Allah yang menyempurnakan doamu. Biarlah Allah yang memulihkan lukamu. Karena saat kamu sujud, kamu sedang menyerahkan segalanya kepada Dia yang tak pernah mengecewakan.

Ingatlah, hidup ini sementara. Ujian hanya bagian dari perjalanan. Kamu ditakdirkan bukan untuk hidup hancur, tapi untuk bangkit, jadi cahaya. Dunia memang bisa terbalik, tapi hatimu jangan ikut terbalik. Pegang erat imanmu. Dan jika semua terasa berat… bersujudlah.

“Jangan berhenti hanya karena lelah, tapi berhentilah sejenak… untuk bersujud.”

Kamu kuat. Kamu bisa. Karena kamu punya Allah.
Dan itu lebih dari cukup.[BA]