Teroris Itu Bernama Zionis Israel!

Satu di antara ribuan anak yang menjadi korban kebengisan zionis israel

PELITA MAJALENGKA - Di bumi para nabi, darah kembali membasahi tanah suci. Jeritan anak-anak yang tak berdosa, tubuh-tubuh kecil yang tercerai-berai, wanita-wanita yang kehilangan suami dan anak-anaknya—semua adalah buah dari kebiadaban satu entitas keji: Zionis Israel

Jika dunia mencari definisi tentang terorisme, maka tak perlu jauh-jauh—lihatlah ke arah Gaza, Nablus, Jenin, dan seluruh penjuru Palestina. Di sanalah wajah asli dari terorisme modern: Zionisme Israel.

Zionis bukan sekadar penjajah. Mereka adalah pembantai, pemerkosa hak asasi, dan pelanggar setiap norma kemanusiaan dan hukum internasional. Di bawah kedok “membela diri”, mereka menghujani kamp-kamp pengungsian dengan bom fosfor putih. 

Mereka menghancurkan rumah-rumah yang penuh dengan anak-anak dan perempuan. Mereka menargetkan rumah sakit, masjid, sekolah, bahkan ambulans dan wartawan! Semua itu mereka lakukan tanpa sedikit pun rasa malu atau takut, karena mereka tahu, dunia barat yang munafik akan terus membiarkan mereka menari-nari di atas genangan darah umat Islam.

Gaza: Neraka Dunia yang Diciptakan Zionis

Lihat Gaza hari ini! Bukan sekadar wilayah yang terkepung, melainkan penjara terbuka terbesar di dunia. Blokade yang sudah berlangsung belasan tahun menjadikan setiap detik di sana adalah perjuangan antara hidup dan mati. 

Anak-anak tumbuh tanpa gizi, remaja kehilangan masa depan, dan para ibu hidup dalam trauma yang tak berkesudahan. Dan saat malam datang, rudal-rudal Zionis menghantam atap rumah mereka. Tangis bayi bercampur dengan suara takbir dan ledakan.

Apakah dunia buta? Apakah umat Islam tuli? Sudah berapa puluh ribu nyawa yang melayang? Berapa ratus masjid yang dibom? Berapa juta liter air mata yang ditumpahkan para janda dan yatim? 

Semua ini bukan perang. Ini bukan konflik. Ini adalah PEMBANTAIAN TERENCANA! Sebuah genosida sistematis yang dilakukan oleh entitas haram bernama Israel!

Kebiadaban Tanpa Batas

Bayangkan seorang ibu yang kehilangan ketiga anaknya dalam satu malam, tubuh mereka hangus, tak lagi dikenali. Bayangkan seorang ayah menggali tanah dengan tangan kosong karena tak ada lagi ambulans, tak ada penggali kubur, tak ada bantuan. Bumi Palestina telah berubah menjadi ladang pembantaian yang tak pernah berhenti sejak 1948!

Zionis bukan hanya membunuh manusia, mereka juga membunuh peradaban. Mereka hancurkan rumah-rumah ibadah, mereka siksa para imam, mereka bunuh para hafidz Qur'an! Mereka tak sekadar membunuh tubuh—mereka mencoba memusnahkan identitas Islam di tanah para nabi. Mereka ingin menjadikan Al-Quds tempat pesta-pora Yahudi, bukan tempat suci bagi umat Islam.

Dunia Barat: Munafik dan Berserikat Dalam Kejahatan

Betapa busuknya wajah dunia saat ini. Amerika, Inggris, Perancis, dan sekutu-sekutunya berpura-pura bicara HAM, berpura-pura menangisi Ukraina, tetapi menutup mata terhadap genosida di Palestina. Ironisnya, mereka menyuplai senjata dan dana miliaran dolar kepada Zionis Israel untuk membunuh anak-anak Muslim!

Organisasi dunia macam PBB, Amnesty International, atau ICC—semua hanya berani menyuarakan “keprihatinan”. Tidak lebih dari itu. Tidak ada sanksi, tidak ada intervensi, tidak ada penegakan hukum! Mengapa? Karena nyawa Muslim dianggap murah. Karena darah Palestina tak lebih penting dari kepentingan ekonomi dan politik negara-negara adidaya.

Wahai Umat Islam, Sampai Kapan Diam!?

Tidakkah hati kita berguncang saat melihat potongan tubuh bocah kecil yang tertimbun reruntuhan? Tidakkah dada kita bergemuruh saat mendengar jeritan ibu-ibu yang kehilangan anak-anak mereka? Tidakkah air mata kita jatuh ketika melihat saudara-saudara kita shalat di bawah dentuman bom?

Di mana kalian, wahai umat Muhammad? Apakah kita hanya akan menjadi penonton yang gemar membagikan berita duka di media sosial, tanpa ada perlawanan nyata?

Kita adalah satu tubuh! Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta dan kasih sayang mereka ibarat satu tubuh. Jika satu anggota sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan panas dan demam." (HR. Muslim)

Jika Gaza terluka, maka seluruh dunia Islam semestinya merintih. Jika Masjid Al-Aqsha dinodai, maka darah umat Islam seharusnya mendidih! Jika anak-anak Palestina dibantai, maka kita semua bertanggung jawab!

Bangkitlah, Umat Islam!

Ini bukan saatnya tidur! Ini bukan waktunya berbicara damai dengan para pembantai! Zionis hanya mengerti bahasa kekuatan! Saat kita lemah, mereka menindas. Saat kita diam, mereka menghancurkan. Saat kita pasrah, mereka menjarah dan menginjak-injak kehormatan kita.

Bangkitlah dari tidur panjang! Kobarkan semangat jihad dalam bentuk yang paling nyata—baik dengan lisan, tulisan, harta, dan doa! Siapkan generasi yang kuat iman dan ilmunya, kobarkan semangat Al-Qur’an dan sunnah dalam dada mereka, agar lahir mujahid-mujahid intelektual yang kelak akan membebaskan Al-Quds dari tangan najis Zionis Israel!

Jangan percaya kepada perdamaian semu! Perdamaian dengan penjajah adalah pengkhianatan terhadap para syuhada! Perdamaian tanpa keadilan adalah bentuk baru dari penjajahan!

Kemenangan Itu Dekat, Tapi Syaratnya Adalah Perlawanan!

Allah SWT telah berjanji dalam Al-Qur’an, "Dan sungguh Allah akan menolong siapa yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al-Hajj: 40)

Kemenangan tidak akan datang kepada umat yang lemah, apatis, dan tunduk pada tatanan dunia yang zalim. Kemenangan hanya akan datang kepada umat yang bersatu, teguh, dan siap berkorban!

Mari bersatu dalam barisan tauhid. Jadikan setiap doa kita senjata, setiap sedekah kita sebagai peluru bagi perjuangan, dan setiap gerakan kita sebagai perlawanan terhadap Zionisme global!

Palestina bukan isu kemanusiaan semata, ini adalah ujian iman! Apakah kita benar-benar beriman jika melihat saudara kita dibantai, tetapi kita hanya diam?

Zionis Adalah Teroris Sesungguhnya

Terorisme itu bernama Zionis Israel. Mereka membantai, menjarah, dan menghancurkan kehidupan. Mereka adalah duri dalam daging umat Islam. Mereka adalah musuh nyata. Dan selama mereka masih menginjakkan kaki di tanah suci Palestina, selama itu pula perlawanan tidak boleh berhenti!

Wahai umat Islam! Kibarkan panji tauhid! Persiapkan diri, didik anak-anakmu, satukan barisanmu! Karena suatu hari nanti, Al-Quds akan bebas. Akan datang masa di mana azan kembali berkumandang dengan merdeka, dan para syuhada tersenyum di sisi Allah. Dan ketika hari itu datang, kita ingin menjadi bagian dari mereka yang berjuang, bukan mereka yang berdiam!

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! [BA]