PELITA MAJALENGKA - Di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, dunia membutuhkan sosok perempuan yang bukan hanya cantik parasnya, tetapi juga cerdas akalnya dan lembut hatinya.
Dunia merindukan muslimah yang hadir bukan sekadar sebagai pelengkap peradaban, tetapi sebagai pembentuknya. Karena ketika seorang muslimah cerdas bangkit dan berperan, maka dunia akan menyaksikan lahirnya generasi berkualitas, masyarakat yang bermartabat, dan peradaban yang tercerahkan.
1. Kecerdasan Muslimah adalah Investasi Umat
Wahai muslimah, sadarlah bahwa kecerdasanmu bukan hanya untuk dirimu sendiri. Ia adalah titipan Allah untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kebaikan umat. Bukan hanya kecerdasan intelektual yang penting, tapi juga kecerdasan spiritual, emosional, dan sosial.
Kecerdasan yang membuatmu tetap tunduk kepada Allah meski dipuji dunia. Kecerdasan yang menuntunmu untuk tetap menjaga izzah meski dibuai kebebasan. Inilah kecerdasan hakiki—yang lahir dari ilmu dan iman.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu." (Qs. Al-Hujurat: 13)
Takwa adalah bentuk tertinggi dari kecerdasan spiritual. Muslimah cerdas adalah dia yang menjadikan takwa sebagai standar utama hidupnya. Bukan hanya gelar akademik atau jabatan, tetapi bagaimana ia bisa menghadirkan nilai-nilai Islam dalam setiap langkahnya.
2. Muslimah: Pilar Peradaban dan Pendidik Generasi
Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Bila ia cerdas, maka akan cerdas pula generasi yang lahir darinya. Bila ia tangguh dalam iman, maka akan lahir anak-anak yang kuat memegang Islam. Muslimah bukan hanya calon ibu, tetapi juga pemimpin rumah tangga, pembina masyarakat, bahkan pelita dalam gelapnya zaman.
Maka wahai muslimah, jangan remehkan dirimu. Jangan kau anggap kecil peranmu. Dunia ini bisa berubah karena satu pelukan tulus dari seorang ibu, satu nasihat bijak dari seorang istri, satu doa malam dari seorang putri. Jadilah pilar peradaban dengan kecerdasan dan ketulusanmu.
3. Cerdas Itu Berani Memilih Jalan Kebenaran
Di zaman serba instan dan penuh distraksi ini, menjadi muslimah yang teguh dalam iman adalah sebuah keberanian. Dunia menawarkan kebebasan tanpa batas, tren yang melenakan, dan opini yang menyesatkan. Tapi muslimah cerdas akan memilah dan memilih. Ia tahu bahwa tidak semua yang populer itu benar, dan tidak semua yang disukai dunia membawa kebaikan akhirat.
Cerdas itu berarti berani berkata “tidak” pada ajakan maksiat, meski itu datang dari orang terdekat. Cerdas itu memilih jalan hijrah meski harus berpisah dari kenyamanan dunia. Cerdas itu tetap istiqamah menutup aurat meski dianggap kolot. Itulah muslimah sejati—yang hatinya terpaut pada ridha Ilahi, bukan tepuk tangan manusia.
4. Ilmu adalah Mahkota Muslimah Sejati
Tak ada jalan menjadi muslimah cerdas tanpa ilmu. Karena dengan ilmu, kita mengenal Allah. Dengan ilmu, kita mengenal diri kita sendiri. Dengan ilmu, kita bisa membedakan antara hak dan batil. Maka, jadikan menuntut ilmu sebagai bagian dari hidupmu.
Bacalah Al-Qur’an, hadirilah majelis-majelis ilmu, perbanyak bacaan dan diskusi, dan jangan pernah merasa cukup dalam belajar.
Dahulu, para ulama besar lahir dari rahim para ibu yang cinta ilmu. Lihatlah bagaimana Ibunda Imam Syafi’i yang penuh kesungguhan mendidiknya meski dalam keterbatasan.
Lihatlah bagaimana Aisyah radhiyallahu ‘anha menjadi rujukan ilmu bahkan bagi para sahabat laki-laki. Semua karena satu: semangat mencari ilmu yang dibarengi dengan keikhlasan kepada Allah.
5. Muslimah Cerdas Menjaga Akhlak Mulia
Kecerdasan tanpa akhlak akan menjadi racun. Maka, tanamkan dalam diri bahwa akhlak adalah perhiasan terbaik seorang muslimah. Bukan make-up mahal, bukan busana trendi, tapi sikap lembut, tutur kata sopan, senyum yang tulus, dan hati yang pemaaf.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi)
Muslimah cerdas adalah ia yang menyatukan akal dan hati. Cerdas berpikir dan juga bijak bertindak. Ia tidak mudah tersulut emosi, tidak ringan menyakiti, dan tidak sombong dalam prestasi. Akhlaknya memikat, lisannya menyejukkan, kehadirannya membahagiakan.
6. Dunia Menunggu Kiprahmu, Wahai Muslimah
Jangan ragu untuk melangkah. Dunia ini terlalu kosong tanpa kontribusimu. Umat ini butuh muslimah yang mau menjadi bagian dari solusi. Mulailah dari lingkungan terdekat: keluarga, sekolah, tempat kerja, komunitas.
Tebarkan nilai-nilai Islam di mana pun kamu berada. Tulis, ajar, bantu, dan dakwahkan kebaikan. Jangan menunggu sempurna untuk mulai berkarya. Cukup dengan niat ikhlas dan semangat belajar, Allah akan membimbing langkahmu.
Wahai muslimah, jadilah cerdas bukan hanya untuk membanggakan diri, tapi untuk menebar manfaat. Jadilah cahaya dalam gelapnya zaman. Karena ketika seorang muslimah bangkit dalam kecerdasannya, maka dunia pun akan bergerak menuju kemuliaan.
Muslimah cerdas, dunia berkualitas. Dari tangan dan hati muliamu, peradaban akan hidup kembali.[BA]