PELITA MAJALENGKA - Pagi yang dingin di Majalengka kini mulai terasa hangat bukan hanya karena matahari yang terbit dari timur, tetapi juga karena semangat spiritual yang mulai menyala di hati warganya.
Sejak
digagasnya gerakan Kegiatan Subuh Akbar oleh Bupati Majalengka, Drs. H. Eman Suherman, M.M., suasana
religius dan penuh harapan membanjiri masjid-masjid di pelosok desa hingga
pusat kota. Ini bukan sekadar program seremonial, bukan pula agenda yang hadir
sesaat. Ini adalah gerakan spiritual, sebuah langkah besar yang sederhana namun
berdampak luar biasa.
Bupati
Majalengka telah memulai langkah berani. Bukan dengan pidato panjang atau
perintah keras, melainkan dengan teladan nyata: mengajak langsung rakyatnya
untuk bangun sebelum fajar, mengambil wudhu, dan bersujud di hadapan Ilahi.
Suatu panggilan
lembut yang membangkitkan kesadaran kolektif, bahwa pembangunan sejati tidak
hanya lahir dari anggaran dan pembangunan fisik, tapi juga dari hati yang
bersih dan ruhani yang kuat.
Subuh Akbar
menjadi momentum kebangkitan moral. Ketika pemimpin dan rakyat bertemu dalam
sujud, batas-batas sosial melebur dalam kesamaan tujuan: menjadikan Majalengka
langkung sae—lebih baik, lebih damai, dan lebih berkah.
Setiap rakaat
yang dijalani bersama bukan hanya menjadi ibadah, tapi menjadi ikatan batin
yang mempererat kebersamaan dan membangkitkan rasa memiliki terhadap daerah
tercinta ini.
Gerakan ini
juga merupakan bentuk pendidikan nonformal yang menyentuh hati. Di sela-sela
Subuh Akbar, disampaikan tausiah penuh hikmah, motivasi hidup, ajakan untuk
bersatu, dan pentingnya amanah dalam bekerja.
Semua dilakukan
dalam suasana khidmat dan kekeluargaan. Di sinilah masyarakat belajar langsung
tentang nilai-nilai kepemimpinan, disiplin, serta pentingnya membangun dari
dalam diri. Inilah sekolah kehidupan yang sesungguhnya.
Majalengka Langkung Sae: Dimulai dari Hati yang Ikhlas
dan Langkah yang Bersama
Mari kita
jujur, kita semua menginginkan Majalengka yang maju dan sejahtera. Kita ingin
jalan yang baik, pendidikan yang bermutu, pelayanan kesehatan yang maksimal,
serta ekonomi yang kuat.
Tapi semua
cita-cita itu tidak akan terwujud hanya dengan duduk diam atau mengandalkan segelintir
orang. Dibutuhkan gerakan bersama, dari semua lini, mulai dari rakyat biasa
hingga pejabat tinggi, dari kepala keluarga hingga pemimpin daerah.
Gerakan Subuh
Akbar adalah titik awal dari gerakan besar. Ia memanggil bukan hanya umat Islam
untuk taat ibadah, tapi juga untuk membangun mental positif, etos kerja, dan
semangat gotong royong.
Ketika seorang
ASN bangun pagi dan memulai harinya dengan ibadah, maka ia akan bekerja dengan
hati yang bersih. Ketika seorang guru, petani, atau pedagang mengawali hari
dengan doa dan dzikir, maka keberkahan akan menyertai setiap langkahnya.
Bupati
Majalengka mengajak kita semua, bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk terus
memperbaiki diri. Mengajak untuk tidak hanya bekerja dengan tangan, tapi juga
dengan kejujuran. Mengingatkan bahwa setiap jabatan adalah amanah, dan setiap
amanah kelak akan dipertanggungjawabkan.
Dan ketika
semua aparat pemerintah, mulai dari kepala desa, camat, hingga pejabat dinas
memiliki kesadaran spiritual yang kuat, maka pelayanan kepada masyarakat pun
akan jauh lebih baik, lebih ikhlas, dan lebih berkualitas.
Untuk
masyarakat Majalengka, ini saatnya kita bangkit! Jadikan Subuh Akbar sebagai awal
perubahan gaya hidup. Ajak keluarga, tetangga, dan teman untuk bersama mengisi
masjid. Jangan ragu, karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil.
Subuh hari ini
bisa jadi gerbang kesuksesan esok. Saat kita membiasakan diri mendisiplinkan
jiwa, maka kita pun akan terbiasa menjalani hidup dengan tertib, jujur, dan
tangguh.
Untuk para pemimpin,
jadilah teladan! Kehadiran Anda di barisan jamaah subuh akan menjadi semangat
bagi masyarakat. Ingatlah bahwa pemimpin bukan hanya mereka yang bisa memberi
perintah, tapi juga yang bisa memberi contoh.
Jadilah
pemimpin yang hadir, bukan hanya saat apel pagi atau sidang paripurna, tapi
juga saat sujud di hadapan Allah bersama rakyat.
Majalengka yang
kita cintai ini memiliki potensi besar. Alamnya indah, tanahnya subur,
masyarakatnya ramah. Tapi semua itu harus disertai dengan mental spiritual yang
kokoh dan etos kerja yang unggul.
Gerakan Subuh
Akbar adalah awal yang indah. Sebuah sinyal bahwa Majalengka tidak hanya ingin
baik di mata manusia, tapi juga di sisi Allah.
Mari kita
jadikan gerakan ini sebagai api semangat yang terus menyala. Jangan padamkan
dengan rasa malas atau sikap apatis. Setiap pagi adalah kesempatan untuk
memperbaiki diri dan memperbaiki negeri.
Ayo, warga
Majalengka, bangun, bergerak, dan berdoa bersama! Dengan semangat spiritual,
kita akan mampu menjadikan Majalengka Langkung Sae, bukan sekadar slogan, tapi
kenyataan yang nyata di setiap sudut kehidupan.
Allah bersama
orang-orang yang bangun di sepertiga malam terakhir. Maka, mari kita rebut
keberkahan itu, dan jadikan Majalengka sebagai kota berkah, kota yang bangkit
bersama Allah, dan rakyatnya yang bersatu dalam kebaikan.[Ba]