PELITA MAJALENGKA - Pendidikan bukan sekadar tujuan untuk lulus ujian. Di dunia akademis, kita sering diajarkan untuk fokus pada angka, nilai, dan kelulusan. Namun, dalam konteks dakwah, pendidikan seharusnya tidak berhenti pada tahap itu.
Pendidikan yang sesungguhnya adalah proses pembentukan karakter dan persiapan mental untuk terjun ke medan dakwah. Kita tidak hanya diajarkan untuk memenuhi ekspektasi akademis, tetapi untuk menyadari peran kita dalam masyarakat, sebagai pemimpin yang membawa kebaikan dan perubahan yang nyata.
Di balik setiap mata kuliah, ada potensi besar yang belum tentu tergali. Seperti benih yang ditanam dalam tanah yang subur, pendidikan seharusnya menumbuhkan semangat dalam diri kita untuk berjuang dalam membawa perubahan yang lebih besar. Tidak hanya menunggu waktu lulus untuk menyandang gelar, tetapi menjadi seorang kader yang siap bertanggung jawab dalam meneruskan perjuangan agama dan umat.
Kader dakwah adalah mereka yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki komitmen untuk menjadi agen perubahan, yang tidak terjebak dalam rutinitas duniawi, namun bergerak dalam kebaikan yang hakiki.
Jika pendidikan hanya berakhir dengan lulus ujian, maka kita hanya menjadi individu yang memiliki sekumpulan informasi tanpa arah dan tujuan. Padahal, umat membutuhkan sosok yang memiliki visi lebih besar, yang tidak hanya bisa berbicara tentang teori, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi.
Dakwah adalah medan perjuangan, yang tidak hanya mengandalkan kata-kata, tetapi tindakan nyata. Di sinilah pentingnya pendidikan yang mampu membentuk seorang kader yang siap terjun ke medan dakwah dengan semangat yang kuat, bukan hanya sekadar mengejar ijazah.
Menjadi seorang kader dakwah berarti siap mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kepentingan umat. Ini bukanlah tugas yang mudah. Sebuah lembaga dakwah yang tangguh memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk memimpin dengan penuh amanah.
Oleh karena itu, pendidikan yang kita jalani harus mampu mempersiapkan kita untuk mengemban amanah yang besar ini. Lembaga pendidikan tidak hanya berfungsi untuk memberikan ilmu, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter yang unggul, yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, kita tidak bisa hanya mengandalkan sistem pendidikan yang ada. Kita harus merenungkan kembali tujuan kita dalam belajar. Apakah kita hanya berfokus pada lulus ujian dan mendapatkan gelar?
Ataukah kita berfokus pada pembentukan diri kita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama dan umat? Pendidikan adalah proses panjang yang tidak hanya ditentukan oleh nilai ujian, tetapi oleh keteguhan hati dan kesiapan kita untuk mengemban tanggung jawab besar.
Kita perlu menanamkan dalam diri kita bahwa hidup ini bukan hanya tentang menjadi yang terbaik di kelas, tetapi tentang menjadi yang terbaik dalam berkontribusi bagi kemaslahatan umat. Kita harus meyakini bahwa proses pembelajaran adalah sarana untuk melahirkan kader-kader dakwah yang siap menghadapi tantangan zaman. Setiap materi yang kita pelajari, setiap teori yang kita pelajari, harus bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, untuk membentuk masyarakat yang lebih baik dan penuh keberkahan.
Di sinilah tantangan besar bagi lembaga pendidikan. Pendidikan dakwah tidak hanya perlu mencetak lulusan yang sukses dalam ujian akademik, tetapi juga mencetak kader-kader dakwah yang siap berjuang di medan yang lebih luas.
Lembaga dakwah harus mampu mencetak individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara emosional dan spiritual. Merekalah yang akan menjadi pemimpin umat di masa depan, yang akan membawa agama Islam ke tengah-tengah masyarakat, dengan membawa cahaya ilmu dan kebaikan.
Lembaga pendidikan juga harus menjadi tempat yang melatih kita untuk berpikir kritis, bukan sekadar menerima informasi begitu saja. Kita harus dipersiapkan untuk menjadi pemikir yang cerdas, yang mampu melihat permasalahan dengan perspektif yang luas, dan menemukan solusi yang bermanfaat. Kita juga harus dilatih untuk menjadi pribadi yang memiliki karakter yang kokoh, yang tidak mudah goyah dengan tantangan dan godaan dunia.
Seiring dengan itu, kita harus sadar bahwa setiap langkah kita di dunia ini adalah bagian dari dakwah. Apa pun profesi yang kita pilih nanti, kita tetap harus mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap tindakan kita. Dengan demikian, kita tidak hanya akan menjadi lulusan yang sekadar lulus ujian, tetapi akan menjadi kader dakwah yang siap menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab.
Mari kita jadikan pendidikan ini sebagai sarana untuk membentuk diri kita, bukan hanya untuk lulus ujian, tetapi untuk siap menjadi kader dakwah yang berkompeten dan bertanggung jawab. Lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang melahirkan pribadi-pribadi yang siap menyebarkan kebaikan, menyebarkan dakwah, dan memberikan manfaat bagi umat.
Kita adalah generasi yang dibutuhkan umat, generasi yang tidak hanya berfokus pada angka di ujian, tetapi pada bagaimana kita bisa membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.[Ba]