Waspada! Inilah 7 Penyakit Lambung yang Sering Diabaikan tapi Bisa Fatal!


PELITA MAJALENGKA - 
Lambung adalah salah satu organ penting dalam sistem pencernaan manusia. Fungsinya tak main-main: mencerna makanan, membunuh bakteri melalui asam lambung, dan membantu penyerapan nutrisi. 

Sayangnya, gaya hidup yang serba instan, pola makan tidak teratur, serta stres berlebih membuat lambung rentan mengalami berbagai gangguan.

Banyak orang menganggap sakit perut biasa sebagai hal sepele, padahal bisa jadi itu gejala awal dari penyakit lambung yang serius. 

Mari kita kenali bersama berbagai macam penyakit lambung yang umum terjadi, lengkap dengan penjelasan medis dan hasil penelitian ilmiah terkini.

1. Gastritis (Radang Lambung)

Apa itu?
Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh iritasi lapisan pelindung lambung. Penyebabnya bisa karena infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), alkohol, atau stres berkepanjangan.

Gejala: Nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung, dan hilang nafsu makan.

Menurut jurnal World Journal of Gastroenterology (2022), H. pylori ditemukan sebagai penyebab utama gastritis kronis, yang jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi tukak lambung hingga kanker lambung.

2. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Apa itu?
GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan karena melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan. Ini menyebabkan rasa panas di dada (heartburn) dan nyeri ulu hati.

Gejala: Rasa terbakar di dada, asam naik ke mulut, batuk kronis, dan gangguan tidur.

Studi dari American Journal of Gastroenterology menyebutkan bahwa sekitar 20% populasi dunia mengalami GERD. Gaya hidup tidak sehat, seperti sering makan larut malam dan konsumsi makanan berlemak, memperparah kondisi ini.

3. Dispepsia (Maag Fungsional)

Apa itu?
Dispepsia adalah kumpulan gejala nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas, tanpa adanya kelainan struktural yang jelas. Ini sering disebut “maag” oleh masyarakat awam.

Gejala: Kembung, cepat kenyang, mual, dan rasa terbakar di perut bagian atas.

Dispepsia fungsional dikategorikan sebagai gangguan pencernaan fungsional. Menurut penelitian dari The Lancet Gastroenterology & Hepatology (2021), kondisi ini sering berhubungan dengan stres dan gangguan psikosomatis.

4. Ulkus Lambung (Tukak Lambung)

Apa itu?
Ulkus lambung adalah luka terbuka yang terbentuk pada dinding dalam lambung akibat kerusakan lapisan pelindung oleh asam lambung.

Gejala: Nyeri ulu hati yang tajam, muntah darah, tinja berwarna hitam, dan berat badan turun.

Jurnal BMJ (2020) menegaskan bahwa infeksi H. pylori dan konsumsi NSAID (seperti ibuprofen) adalah faktor utama penyebab tukak lambung. Pengobatan biasanya memerlukan kombinasi antibiotik dan penghambat asam lambung.

5. Kanker Lambung (Gastric Cancer)

Apa itu?
Kanker lambung terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali di jaringan lambung. Ini termasuk jenis kanker paling mematikan di dunia.

Gejala: Penurunan berat badan drastis, mual, muntah, sulit menelan, dan kelelahan.

Data dari WHO Global Cancer Observatory (GLOBOCAN 2022) menyatakan kanker lambung menempati urutan keempat penyebab kematian akibat kanker secara global. H. pylori dianggap sebagai faktor risiko utama yang dapat dicegah.

6. Gastroenteritis

Apa itu?
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Gejala: Diare, muntah, demam, kram perut, dan dehidrasi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus norovirus adalah penyebab utama gastroenteritis akut. Menjaga kebersihan tangan dan makanan menjadi kunci utama pencegahannya.

7. Gastroparesis

Apa itu?
Gastroparesis adalah gangguan yang membuat pengosongan lambung menjadi lambat karena kerusakan saraf pengendali otot lambung, biasanya terjadi pada penderita diabetes.

Gejala: Cepat kenyang, mual, muntah makanan yang belum dicerna, dan gangguan kadar gula darah.

Studi dari Journal of Diabetes Research menyebutkan bahwa sekitar 30% penderita diabetes tipe 1 dan 15% tipe 2 mengalami gastroparesis. Pengendalian gula darah menjadi langkah utama mengatasi kondisi ini.

Cara Menjaga Kesehatan Lambung

Agar terhindar dari berbagai penyakit lambung di atas, berikut beberapa tips yang disarankan oleh para ahli:

  1. Makan teratur dan jangan terlambat.

  2. Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak berlebihan.

  3. Kurangi kopi, soda, dan alkohol.

  4. Berhenti merokok.

  5. Kelola stres dengan baik.

  6. Tidur cukup dan hindari langsung tidur setelah makan.

  7. Rajin olahraga ringan untuk memperbaiki sistem pencernaan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala berulang seperti nyeri lambung yang tidak membaik, muntah darah, penurunan berat badan tanpa sebab, atau gangguan makan yang berkepanjangan. Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi berbahaya.

Jangan sepelekan rasa tidak nyaman di perut. Apa yang kita anggap sebagai “maag biasa” bisa jadi adalah sinyal dari tubuh bahwa ada yang tidak beres. 

Dengan memahami jenis-jenis penyakit lambung, kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan sejak dini. Ingat, lambung adalah pintu gerbang pencernaan. Bila ia rusak, seluruh sistem tubuh bisa terganggu.[BA]