Penting untuk Orang Tua, Ini 5 Rahasia Mendidik Anak Agar Sholeh Sholehah


PELITA MAJALENGKA
- Menjadi orang tua adalah amanah besar yang Allah titipkan, bukan hanya untuk membesarkan anak secara fisik, tetapi juga membimbing mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah. 

Dalam dunia yang penuh tantangan ini, membentuk karakter anak yang berpegang teguh pada ajaran Islam menjadi tanggung jawab utama setiap orang tua. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya: bagaimana cara mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang cinta Allah dan Rasul-Nya?

Berikut ini adalah lima rahasia penting dalam mendidik anak agar sholeh dan sholehah, yang bisa menjadi panduan praktis sekaligus spiritual bagi setiap orang tua.

1. Tanamkan Tauhid Sejak Dini

Segala pendidikan harus dimulai dari pondasi utama, yaitu mengenalkan anak kepada Allah. Tauhid adalah akar dari segala kebaikan dalam hidup seorang muslim. Nabi Ibrahim 'alaihissalam memberikan contoh bagaimana beliau menanamkan tauhid kepada anak-anaknya melalui do'a dan pembiasaan, seperti dalam Al-Qur’an, "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: 'Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah, kecuali (Tuhan) yang menciptakan aku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.'" (QS. Az-Zukhruf: 26–27)

Sejak anak bisa berbicara, ajarkan kalimat-kalimat tauhid, seperti "Allah yang menciptakan kamu", "Allah Maha Melihat", dan sebagainya. Ajarkan mereka bahwa segala hal yang mereka miliki adalah pemberian dari Allah. Saat anak paham siapa Rabb-nya, maka akan tumbuh rasa cinta dan takut kepada-Nya.

2. Jadilah Teladan dalam Perilaku

Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar bukan hanya dari kata-kata, tapi terutama dari apa yang mereka lihat setiap hari. Jika orang tua ingin anaknya sholat tepat waktu, maka sholatlah tepat waktu di rumah. Jika ingin anaknya berkata baik, maka orang tua harus menjaga lisannya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, pendidikan karakter terbaik adalah keteladanan. Anak tidak akan mendengar jika orang tua hanya menyuruh tanpa memberikan contoh. Bahkan satu tindakan baik yang dilakukan orang tua bisa lebih berkesan dari seribu kata-kata nasihat.

3. Bentuk Lingkungan yang Islami

Lingkungan berperan besar dalam membentuk akhlak dan karakter anak. Orang tua harus cerdas dalam menciptakan suasana rumah yang menghidupkan nilai-nilai Islam. Mulailah dengan hal sederhana: putar murattal Al-Qur'an di rumah, batasi tontonan anak dengan memilih yang bernilai edukatif dan islami, serta biasakan anak berada dalam majelis ilmu.

Selain itu, perhatikan juga siapa teman anak Anda. Teman adalah cerminan diri. Maka arahkan mereka untuk berteman dengan anak-anak yang juga tumbuh dalam lingkungan yang baik. Jika memungkinkan, sekolahkan anak di tempat yang bukan hanya mengajarkan ilmu dunia, tetapi juga menanamkan nilai agama.

4. Ajarkan Adab sebelum Ilmu

Dalam Islam, adab lebih utama daripada sekadar ilmu pengetahuan. Imam Malik pernah ditegur oleh ibunya agar belajar adab dulu sebelum belajar ilmu. Sebab, anak yang cerdas tapi tak punya adab bisa menjadi bencana, sementara anak yang beradab meski biasa-biasa saja tetap akan membawa kebaikan bagi lingkungannya.

Ajarkan anak adab berbicara, adab makan, adab kepada orang tua, guru, dan orang yang lebih tua. Tanamkan nilai-nilai seperti jujur, bertanggung jawab, dan menghargai orang lain. Bahkan Rasulullah ﷺ bersabda bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Ahmad).

Ingat, anak yang beradab adalah anak yang akan menjaga dirinya dari pergaulan buruk, menjaga kehormatan orang tuanya, dan menjadi penyejuk hati di dunia dan akhirat.

5. Doakan Anak dengan Penuh Harap

Doa orang tua adalah senjata terkuat dalam mendidik anak. Bahkan Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria, dua nabi yang luar biasa dalam mendidik keturunan, memulai semuanya dengan doa-doa yang tulus. Allah mengabadikan do’a Nabi Ibrahim:

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat." (QS. Ibrahim: 40)

Jangan pernah lelah mendoakan anak, terutama di waktu-waktu mustajab seperti setelah sholat, sepertiga malam terakhir, dan antara adzan dan iqamah. Doakan agar anak menjadi anak yang sholeh/sholehah, berakhlak mulia, cerdas, dan menjadi penolong agama.

Banyak orang tua merasa sudah melakukan segalanya, tapi lupa bahwa keberhasilan sejati datang dari pertolongan Allah. Maka, iringi setiap usaha dengan doa yang tulus dan yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.

Mendidik anak menjadi sholeh dan sholehah bukan perkara mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan keikhlasan yang mendalam. Lima rahasia di atas bukanlah formula instan, melainkan jalan panjang yang harus ditempuh dengan penuh cinta, doa, dan keteladanan.

Ingatlah bahwa anak-anak kita adalah investasi akhirat. Apa yang kita tanam hari ini, akan kita tuai kelak di yaumil hisab. Semoga Allah memudahkan setiap langkah para orang tua dalam mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan menjadi cahaya bagi umat.

"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka." (QS. Ath-Thur: 21)

Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang tua yang amanah dan menjadikan anak-anak kita sebagai qurrota a’yun (penyejuk mata) dunia akhirat. Aamiin.[BA]