PELITA MAJALENGKA - Di tengah hiruk-pikuk modernisasi dan kemajuan teknologi, Indonesia menghadapi ancaman serius yang kerap luput dari perhatian: epidemi merokok. Bukan sekadar kebiasaan, merokok telah menjadi momok yang mengintai setiap lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Data
menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat tertinggi dalam jumlah perokok
di Asia Tenggara, dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Ironisnya,
generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa justru terjerat dalam
kepungan nikotin yang mematikan.
Nikotin dan Jebakan Kematian Dini
Merokok bukan
sekadar aktivitas sosial; ia adalah pintu gerbang menuju berbagai penyakit
mematikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada,
penggunaan tembakau merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di
Indonesia. Studi tersebut mengungkapkan bahwa penyakit kanker akibat merokok
menyebabkan hilangnya 59.071,60 tahun kehidupan produktif (Years of Life
Lost/YLL) di Indonesia. Kanker paru-paru menempati posisi tertinggi dengan
31.820 YLL, diikuti oleh kanker hati dan kanker kandung kemih.
Lebih dari
7.000 zat kimia berbahaya terkandung dalam setiap batang rokok, dengan 70 di
antaranya bersifat karsinogenik. Setiap hisapan adalah langkah menuju kerusakan
sel dan organ vital, mempercepat proses degeneratif yang berujung pada kematian
dini.
Dampak Merokok pada Kesehatan Fisik
Merokok
memiliki dampak luas pada berbagai sistem tubuh:
- Sistem
Pernapasan: Merokok adalah penyebab utama penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Zat
beracun dalam asap rokok merusak jaringan paru-paru, mengurangi kemampuan
paru-paru dalam menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
- Sistem
Kardiovaskular: Zat kimia dalam rokok menyebabkan kerusakan pada
dinding pembuluh darah, memicu pembentukan plak yang menyempitkan pembuluh
darah, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Merokok juga
meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi ritme jantung normal.
- Sistem
Reproduksi: Pada wanita, merokok meningkatkan risiko
komplikasi kehamilan seperti kehamilan ektopik dan keguguran. Selain itu,
merokok selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin,
termasuk berat badan lahir rendah dan cacat lahir.
- Sistem
Pencernaan dan Kulit: Merokok dapat menyebabkan tukak lambung dan
meningkatkan risiko kanker pada saluran pencernaan. Selain itu, merokok
mempercepat penuaan kulit, menyebabkan keriput dan kulit kusam.
Bahaya Merokok pada Kesehatan Mental
Dampak merokok
tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik. Penelitian dari Aarhus University di
Denmark menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko gangguan mental seperti
depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Studi tersebut menemukan bahwa
individu yang merokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gangguan mental
dibandingkan dengan non-perokok.
Ketergantungan
nikotin juga dapat menyebabkan gangguan tidur, meningkatkan tingkat stres, dan
menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dampak Merokok pada Anak dan Remaja
Anak-anak dan
remaja adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak merokok, baik sebagai
perokok aktif maupun pasif. Paparan asap rokok pada anak dapat menyebabkan
gangguan pernapasan seperti asma, infeksi saluran pernapasan, dan meningkatkan
risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Selain itu,
paparan asap rokok dapat mempengaruhi perkembangan neurologis dan kognitif
anak, serta meningkatkan risiko gangguan pendengaran .
Studi literatur
juga menunjukkan bahwa merokok pada remaja berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mulut seperti gingivitis
dan penyakit periodontal.
Beban Ekonomi dan Sosial Akibat Merokok
Dampak merokok
tidak hanya dirasakan pada individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan
nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa biaya kesehatan
akibat merokok mencapai Rp 17,9 triliun hingga Rp 27,7 triliun per tahun. Dari
jumlah tersebut, Rp 10,5 triliun hingga Rp 15,6 triliun merupakan biaya
perawatan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Angka ini
mencerminkan beban ekonomi yang signifikan, mengalihkan sumber daya yang
seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Jalan Menuju Generasi Bebas Rokok
Menghadapi
ancaman ini, langkah-langkah strategis diperlukan untuk menciptakan generasi
bebas rokok:
- Edukasi
dan Kampanye Publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok melalui kampanye yang menyentuh hati dan informatif.
- Kebijakan
dan Regulasi: Penerapan kebijakan yang ketat terhadap iklan
rokok, pembatasan usia pembelian, dan peningkatan cukai rokok untuk
mengurangi konsumsi.
- Dukungan
untuk Berhenti Merokok: Menyediakan layanan konseling dan program berhenti
merokok yang mudah diakses oleh masyarakat.
- Lingkungan
Bebas Rokok: Menciptakan ruang publik yang bebas dari asap
rokok untuk melindungi perokok pasif, terutama anak-anak dan wanita hamil.
- Peran
Keluarga dan Komunitas: Mendorong peran aktif keluarga dan komunitas dalam
mendukung individu untuk berhenti merokok dan menciptakan lingkungan yang
sehat.
Menyalakan Harapan, Memadamkan Rokok
Merokok bukan
hanya masalah individu, tetapi krisis kesehatan masyarakat yang memerlukan
perhatian dan tindakan bersama. Setiap batang rokok yang dinyalakan adalah
ancaman bagi masa depan generasi kita. Namun, dengan kesadaran, edukasi, dan
dukungan, kita dapat menyalakan harapan dan memadamkan rokok dari kehidupan
masyarakat Indonesia.
Mari
bersama-sama menciptakan Indonesia yang sehat, kuat, dan bebas dari kepungan
nikotin.[BA]